BAHAN KHOTBAH EVANGELIUM MINGGU 11 DESEMBER 2022 “BERSERU DAN BERSORAK-SORAKLAH MENANTIKAN HARI TUHAN” YESAYA 12:1-6 - Duc In Altum

Klik Ikuti

BAHAN KHOTBAH EVANGELIUM MINGGU 11 DESEMBER 2022 “BERSERU DAN BERSORAK-SORAKLAH MENANTIKAN HARI TUHAN” YESAYA 12:1-6

BAHAN KHOTBAH EVANGELIUM MINGGU 11 DESEMBER 2022 “BERSERU DAN BERSORAK-SORAKLAH MENANTIKAN HARI TUHAN” YESAYA 12:1-6

PENDAHULUAN

Kata bersorak Sorai identik dengan keadaan yang menggembirakan, menyenangkan. Sorak Sorai dapat menggambarkan suasana hati yang penuh rasa syukur yang di dalam Alkitab selalu digambarkan sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan karena penyertaan-Nya. Bangsa Israel akan bersorak Sorai ketika bangsa ini memperoleh kemenangan atas musuh-musuh nya dan ketika mereka lolos dari marabahaya. Perikop khotbah ini diberikan sebuah tema, yaitu Berseru dan bersorak soraklah menantikan Tuhan. Menurut nats ini, kata berseru dan bersorak-sorak adalah pujian dan pengakuan rasa syukur bangsa Israel atas kemurahan Tuhan. Mengapa Yesaya menubuatkan bangsa Israel akan menyerukan nyanyian syukur atas keselamatan mereka? Pada pasal 11 dikatakan bangsa itu akan bersorak Sorai sebab raja damai akan datang. Ia yang memperdamaikan kita dengan Allah, Ia yang memperdamaikan kita dengan sesama, ia yang telah menghapuskan dosa-dosa kita, itulah mengapa patutlah kita bersorak sorai meski hidup ini terkadang sulit dan tak jarang terasa pahit.

PENJELASAN NATS

Yesaya menubuatkan bahwa bangsa itu akan bersorak sorai memuji dan menyanyikan pujian atas keselamatan mereka. Maka Minggu Advent 3 ini hendak mengajak jemaat agar dengan sukacita dan penuh pujian menyambut hari Tuhan. Mengapa kita harus bersukacita menyambut hari Tuhan itu? Perikop ini memberikan 2 Alasan.

Pertama, sebab Allah maha pengampun (Ay.1). Yesaya menggambarkan suatu situasi yang menggambarkan betapa Tuhan itu adalah kasih. Ada dua kenyataan yang dijelaskan dalam ayat 1 ini, pertama adalah Tuhan pasti murka terhadap dosa, tetapi di sisi lain amarah Tuhan akan hilang jika kita mengakui kesalahan dan bertobat (1 Yoh. 1:9). Bahkan lebih jauh, Tuhan tidak hanya memaafkan, tetapi juga menghibur (memberi kekuatan) bagi setiap hamba-Nya yang taat.

Kedua, sebab Allah adalah kekuatan kita (Ay. 2). Sudah menjadi ketentuan bagi manusia dalam konsep tolong menolong, bahwa orang yang membutuhkan pertolongan akan meminta tolong kepada orang yang dirasa mampu memberikan bantuan. Sebab sia-sia rasanya ketika kita meminta pertolongan kepada sesama manusia yang juga membutuhkan bantuan. Yesaya memberikan satu alasan mengapa kita harus berbahagia menyambut hari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan itu adalah kekuatan kita. Ia adalah penolong, penghibur, penuntun, dan yang maha kuasa. Tetapi sering kali di dalam pergumulan dan permasalahan hidup, manusia selalu mengandalkan diri sendiri yang terbatas, dan melupakan kemahakuasaan Tuhan. Yesaya ingin mengatakan mari rasakan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Ia adalah kekuatan, jadi andalkan lah Dia. Yesus dalam Matius 28:20 mengatakan Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Jadi apakah ada lagi alasan bagi manusia untuk ragu? Jawabannya jelas tidak.

Jadi, Apa yang harus kita lakukan sebagai umat Tuhan yang diselamatkan menanti dan mempersiapkan diri untuk hari Tuhan?

Pertama, bersyukur (Ay. 1,3,5). Ada banyak alasan bersyukur. Ada yang bersyukur karena diberi makan dan minum, ada yang bersyukur karena diberikan anak, ada yang bersyukur karena diperhatikan, ada yang bersyukur karena jabatan, dan banyak lagi. Satu hal yang harus kita sadari, ternyata alasan manusia bersyukur bisa beragam. Tidak peduli besar ataupun kecilnya, tidak bergantung pada besar nominalnya. Ada orang yang bersyukur hanya karna makanan 10.000 sebab ia sulit makan, tetapi ada orang yang mengeluh bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Sebagai orang percaya, Yesaya memberikan satu dasar yang WAJIB kita syukuri setiap detik sepanjang waktu, yaitu: Allah maha pengampun (ay. 1), kita sudah diselamatkan (ay. 3), ia selalu berkarya dalam kehidupan kita melalui perbuatan-perbuatan Nya yang ajaib (ay. 5). Bersyukur itu dapat ditunjukkan dalam bentuk yang beragam. Dapat dengan persembahan, dapat dengan peribadahan, dapat dengan mengikuti firman dalam kehidupan. Jadi, sudah bersyukur kah kita? Sudahkah kita menunjukkan rasa syukur itu dari diri kita?

Kedua, Percaya dan Mengakui Kuasa Tuhan (Ay. 1,4,6). Ini hal yang sangat penting yang harus dilakukan orang percaya, namun tidak jarang kita lupa melakukannya. Contohnya saja, ada orang yang membangun panti asuhan untuk kebaikan anak yatim. Tetapi dengan angkuh dia mengatakan “jika bukan karna aku, panti ini tidak akan ada”. Ia tidak sadar, jika bukan karena kuasa Tuhan yang senantiasa memelihara, menuntun, memberkati setiap usaha dan pekerjaan nya yang sesuai dengan kehendak Tuhan, ia tidak akan ada apa apanya. Yesus mengatakan dalam Lukas 12:8, barang siapa yang mengakui-Nya di hadapan manusia, Yesus akan mengakui kita di hadapan malaikat. Pengakuan ini sangat penting. Paulus menjelaskan dalam Roma 10:9-10 menekankan betapa pentingnya bagi orang percaya mengakui Tuhan dan segala perbuatan nya di tengah-tengah kehidupannya. Akui lah Tuhan dalam setiap perjalanan kehidupan kita.

REFLEKSI

Menjelang penyambutan hari Kristus, dalam minggu Advent ini, secara berturut-turut firman Tuhan mengingatkan, pertama persiapkan jalan bagi Allah dengan damai. Kita telah di damaikan dengan Allah, maka berdamailah dengan manusia. Kedua, implementasikan damai itu kepada sesama dengan senantiasa memilih berbuat baik. Sehingga, ketika kita setia melakukan dan menebar kasih Kristus kepada sesama, janji Tuhan dalam Advent ketiga ini, barangsiapa yang setia mengikuti Kristus dan kehendak-Nya dalam penantiannya sebagai orang percaya kepada hari Tuhan

Add your comment