BAHAN EPISTEL 8. SET TRINITATIS ALLAH YANG MENYERTAI DAN MELINDUNGI EP. 2 KORINTUS 13:5-13 - Duc In Altum

Klik Ikuti

BAHAN EPISTEL 8. SET TRINITATIS ALLAH YANG MENYERTAI DAN MELINDUNGI EP. 2 KORINTUS 13:5-13

BAHAN EPISTEL 8. SET TRINITATIS

ALLAH YANG MENYERTAI DAN MELINDUNGI

EP. 2 KORINTUS 13:5-13

PENDAHULUAN

Ada satu tujuan dari tulisan Paulus dalam 2 Korintus yang baru kita baca, yaitu tentang pembelaan status nya dan identitasnya sebagai Rasul Kristus sebab ada serangan dan tuduhan-tuduhan yang ditujukan oleh Paulus sehingga banyak orang Korintus yang akhirnya meragukan kredibilitas dan kualitas kerasulan Paulus. Tidak hanya memberikan keterangan tentang kerasulannya, meski banyak yang menyerang Paulus, ia tetap memberikan nasihat-nasihat dan pengajaran melalui surat-suratnya kepada jemaat Korintus. Pengajaran-pengajaran Paulus ini, khususnya dalam Pasal 13 sebagai nas kita, bertujuan untuk memperlengkapi dan menguatkan kehidupan kerohanian jemaat-jemaat Korintus dan kita pada masa kini untuk semakin kuat meyakini Allah senantiasa menyertai dan melindungi jemaat, seperti janji Allah kepada Yakub dalam Kejadian 28:15. Mengapa Paulus menekankan bahwa Allah akan menyertai kita (ay. 11 dan 13)? Sebab Paulus merasa kuatir terhadap perselisihan, amarah, iri hati, mementingkan diri sendiri, menfitnah, keangkuhan, kerusuhan, kecemaran, percabulan, ketidaksopanan (2 Kor. 12:20-21) yang merupakan sifat-sifat manusia yang tidak hidup di dalam penyertaan dan perlindungan Tuhan.

PENJELASAN NATS

Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya sikap hidup dan apa yang harus dilakukan orang percaya sebagai bukti kita hidup di dalam penyertaan dan perlindungan Tuhan?

Ayat 5. Inilah yang pertama harus kita lakukan sebagai ciri orang percaya yang telah hidup di dalam penyertaan Tuhan, yakni menguji diri apakah kita teguh dalam iman dan menyelidiki diri apakah Kristus ada di dalam diri kita. Apa maksudnya? Galatia 5:18-25, menjelaskan bahwa orang percaya yang telah menjadi milik Kristus tidak akan hidup di dalam kedagingan (nafsu kejahatan). Orang yang hidup menurut Roh, adalah orang yang dipimpin juga oleh Roh. Kita perhatikan, inilah yang disebut oleh Paulus sebagai ketakutannya pada 2 Korintus 12:20-21. Jangan sampai kita menjadi orang yang percaya bahwa Allah menyertai dan melindungi, dan mengaku bahwa kita telah hidup di dalam penyertaan Allah, tetapi kita justru hidup di dalam keinginan-keinginan duniawi kita dan tidak memberi diri kita dituntun oleh Roh Allah. Jadi agar kita dengan sungguh-sungguh percaya dan mengakui Allah menyertai dan melindungi, yang harus kita lakukan adalah koreksi diri, sudahkah kita teguh di dalam iman dan Kristus hidup di dalam kita? Apa tolak ukurnya? Buah-buah Roh dalam Galatia 5:22-23.

Ayat 7-8. Inilah hal kedua yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya agar benar-benar menunjukkan bahwa dia hidup di dalam penyertaan dan perlindungan Tuhan, yaitu kita dipanggil untuk berbuat baik dan melakukan kebenaran. Mengapa demikian? Sebab dari buahnya lah kita mengetahui apakah pohon itu menghasilkan buah yang baik atau tidak (Mat. 7:17). Sejalan dengan ayat 5, orang yang ada di dalam perlindungan dan penyertaan Tuhan berarti memiliki sikap yang tegak imannya dan ia hidup di dalam Kristus. Berarti orang yang memiliki sikap hidup seperti di ayat 5, tentulah hidup untuk melakukan yang baik dan benar. Ingat, baik dan benar. Contoh, berbohong untuk kebaikan memang tujuannya adalah baik, tetapi tidak benar sebab kebohongan adalah dosa. Inilah panggilan hidup sekaligus ciri-ciri orang yang benar-benar hidup dalam penyertaan dan perlindungan Tuhan. Ia mempersembahkan hidupnya untuk melakukan yang baik dan yang benar yang seturut dengan yang Allah kehendaki.

Ayat 11-13. Dalam ayat ini, kita akan melihat bagaimana Paulus menasehatkan, jikalau kita adalah orang yang benar-benar hidup dalam penyertaan dan perlindungan Tuhan, dan kita teguh di dalam iman serta hidup di dalam Kristus sehingga kita mau hidup baik dan benar seturut kehendak Allah, tentulah kehidupan rohani kita akan menghasilkan buah. Inilah tujuan yang harus kita capai, yakni buah rohani yang muncul dalam kehidupan kita secara nyata. Apakah buah yang dijelaskan oleh Paulus? Buahnya ialah bersukacita, sehati-sepikir, hidup dalam damai sejahtera. Buah ini akan muncul di dalam kehidupan kita baik secara pribadi maupun persekutuan. Secara pribadi, kita akan mengalami sukacita yang hidup sebab kita tahu, di dalam pergumulan sekalipun, Allah itu ada dan mau menopang serta menolong kita. Secara pribadi, sehati-sepikir berarti ada kesinkronisasian antara hati dan pikiran kita dalam memuji dan menyembah Tuhan, sehingga kita mampu mengasihi Allah dengan segenap hati dan pikiran. Damai sejahtera secara pribadi juga akan kita terima sebab rasa tenang yang didapatkan dari sukacita dan kesinkronan hati dan pikiran. Begitu juga dengan bersukacita, sehati-sepikir dan hidup dalam damai sejahtera dalam persekutuan, baik rumah tangga, pertemanan, perkantoran bahkan jemaat-jemaat gereja.  Damai sejahtera di dalam rumah tangga dan gereja tidak akan ada tanpa adanya kesehatian dan sepikir antara semua jemaat atau semua anggota keluarga. Sehati sepikir ini lah yang akan menciptakan suasana sukacita yang membawa damai sejahtera.

REFLEKSI

Hidup di dalam penyertaan dan pemeliharaan Tuhan bukan berarti kita bebas dari setiap permasalahan. Tetapi yang pasti, ada sukacita, damai sejahtera yang akan selalu hidup di dalam hati kita. Hidup dalam pemeliharaan Tuhan bukan berarti hidup yang tanpa tantangan, tetapi hidup di dalam Tuhan adalah menjalani hidup dalam situasi suka dan duka sekalipun di dalam pertolongan Tuhan.

Belajar dari Yakub dalam Kej. 28, Kita harus terlebih dahulu mengakui keberadaan Tuhan, mengagumi kekuasaan Tuhan, mau hidup dengan iman teguh dan hidup dalam tuntunan Tuhan, melakukan segala yang baik dan benar di dalam kehidupan, barulah kita bisa merasakan cinta kasih, anugerah, perlindungan, penyertaan, penjagaan, pemeliharaan Tuhan hari ini, besok sampai selama-lamanya.

Add your comment