BAHAN EVANGELIUM 8. SET TRINITATIS ALLAH YANG MENYERTAI DAN MELINDUNGI EV. KEJADIAN 28:10-22 - Duc In Altum

Klik Ikuti

BAHAN EVANGELIUM 8. SET TRINITATIS ALLAH YANG MENYERTAI DAN MELINDUNGI EV. KEJADIAN 28:10-22

BAHAN EVANGELIUM 8. SET TRINITATIS

ALLAH YANG MENYERTAI DAN MELINDUNGI

EV. KEJADIAN 28:10-22

PENDAHULUAN

Perikop yang kita baca ini merupakan cerita tentang perjalanan Yakub menuju rumah Laban saudara ibu Yakub dan di tengah-tengah perjalanan ini, Yakub bertemu dengan Allah melalui mimpinya di Betel. Dalam Perjanjian Lama, Allah memang sering berkomunikasi secara langsung kepada umat-Nya, baik melalui theopani di mana Allah menunjukkan diri-Nya melalui beragam cara seperti tanda-tanda alam, dapat juga melalui mimpi seperti yang Allah lakukan kepada Yakub ini, dan berbicara melalui para nabi dan orang-orang pilihan-Nya untuk menyampaikan pesannya. Dalam Perjanjian Baru hingga saat ini, kita pun tetap dapat berkomunikasi dengan Allah melalui doa-doa kita. Di dalam doa dan peribadahanlah kita dapat berjumpa dengan Allah dalam persekutuan iman dan Roh. Allah yang mau mendengar, Allah yang mau dijangkau di dalam doa, menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang menyertai dan melindungi. Oleh karena itu, bersama dengan Allah yang menyertai dan melindungi, kita sebagai orang percaya seharusnya dikuatkan, diyakinkan dan dimampukan untuk menjalani kehidupan ini meski penuh tantangan dan pergumulan.

PENJELASAN NATS

Untuk memahami tema ini, kita akan membagi cerita Yakub ini menjadi tiga bagian yang perlu kita renungkan bagaimana Allah menyertai dan melindungi Yakub.

Pertama, ayat 10-12. Pada ayat 10-12 kita akan melihat bagaimana perjalanan Yakub yang ia lakukan untuk mencari isteri baginya, sesuai dengan yang dimintakan oleh Ishak. Ia pergi untuk menjumpai Laban, saudara ibunya ke Padan-Aram dan menjadikan anak Laban sebagai isterinya (28:1-2). Sebagaimana perjalanan Yakub memiliki tujuan dan harapan, demikian sebenarnya perjalanan hidup kita setiap hari. Kita pasti memiliki tujuan dan harapan hidup dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak memiliki tujuan dan harapan hidup. Pasti ada cita-cita, harapan, impian, target yang telah direncanakan untuk dicapai. Untuk itu, dalam menjalani hidup ini, kita sebagai orang percaya dipanggil untuk tetap hidup dalam penuh pengharapan sebab Allah yang kita sembah akan menyertai dan melindungi serta turut campur tangan disetiap detik perjalanan kehidupan kita.

Kedua, ayat 13-15. Pada ayat ini kita akan melihat Allah menyatakan janji-Nya kepada Yakub melalui mimpi Yakub saat ia beristirahat. Janji Allah itu meliputi tiga hal; pertama, tanah tempat ia berbaring akan diberikan Allah (ay. 13). Kedua, Allah berjanji akan memberikannya keturunan yang banyak, dan dari keturunannya semua kaum mendapat berkat (ay. 14). Ketiga, Allah akan menyertai, melindungi dan tidak akan meninggalkan Yakub dan akan melakukan apa yang telah Allah janjikan (Ay.15). Allah yang memberkati Yakub itu, itulah juga Allah yang kita sembah yang juga akan menyertai, melindungi dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Benar bahwa di dunia ini ada banyak pergumulan, persoalan dan permasalahan. Tetapi Allah telah berjanji dan ayat 15 juga mengatakan Allah tidak akan pernah lalai dalam menepati janji-Nya. Pertanyaannya, sudahkah kita mau hidup memercayai janji Tuhan itu dengan sungguh-sungguh? Sudah kah kita berserah penuh kepada Allah yang menyertai dan menjaga itu?

Ketiga, Ayat 16-22. Dalam ayat ini kita akan melihat bagaimana Yakub merespon janji Tuhan yang dinyatakan padanya melalui mimpinya. Kita akan melihat ada 3 respon yang diberikan oleh Yakub. Pertama, ia mengakui keberadaan dan kehadiran Tuhan itu nyata (ay. 16). Kedua, ia bersikap tunduk, hormat dan takut akan Tuhan serta memuji kebesaran Tuhan (ay. 17). Ketiga, Yakub bernazar akan mendirikan Rumah Tuhan, dan ia akan selalu memberi persembahan sepersepuluh dari apa yang ia terima kepada Tuhan. Kita perhatikan, Yakub memberi respon ungkapan syukur atas janji dan berkat Tuhan dalam dirinya. Respon inilah yang sering lalai dilakukan oleh manusia di dalam perjalanan hidupnya, apalagi ketika menghadapi permasalahan. Kita sering sekali mempertanyakan keberadaan dan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Kita sangat sulit untuk memuji kebesaran Tuhan di dalam kehidupan kita. Dan, kita sering sekali perhitungan dalam memberikan persembahan syukur kita kepada Tuhan atas berkat yang telah kita terima. Kita kali ini belajar dari Yakub, bahwa Yakub jelas mengakui Tuhan dalam hidupnya bahwa Ia menyertai dan menjaga, Yakub juga takjub, takut, tunduk dan hormat kepada Allah pemelihara itu, dan Yakub juga memuji Tuhan serta mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat yang ia rasakan. Inilah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang-orang yang mengaku percaya kepada Tuhan.

REFLEKSI

Hidup ini adalah hidup yang penuh perjuangan. Hidup ini adalah hidup yang selalu berjalan, bukan stagnan. Respon Yakub di ayat 20 dijawab oleh Tuhan pada Kejadian pasal 35. Dari sini kita melihat, bahwa Allah benar-benar memberkati perjalanan Yakub. Allah benar-benar mencukupkan kebutuhan hidup Yakub. Allah benar-benar menjaga dan menyertai perjalanan Yakub hingga sampai ke rumah Laban, dan ia juga mendapatkan isteri dari anak-anak Laban sesuai yang diminta oleh Ishak kepadanya. Semua harapan yang disampaikan Yakub kepada Tuhan, pada waktunya Tuhan berikan dan Tuhan jawab. Jadi nyatalah bahwa Allah itu adalah Allah yang memelihara, menyertai dan menjaga kehidupan setiap umat-Nya yang percaya dengan sungguh-sungguh, dan berserah diri penuh. Apa lagi yang membuat kita ragu untuk benar-benar mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita? Buanglah segala keraguan itu, serahkan lah segala hidupmu kepada Tuhan sang pemelihara dan yang menyertai serta menjaga kita selalu. Terpujilah Tuhan.

Add your comment