BAHAN KHOTBAH EVANGELIUM MINGGU 6 NOVEMBER 2022 “BERDIRI TEGUH DALAM AJARAN KRISTUS” 2 TESALONIKA 2:13-17 - Duc In Altum

Klik Ikuti

BAHAN KHOTBAH EVANGELIUM MINGGU 6 NOVEMBER 2022 “BERDIRI TEGUH DALAM AJARAN KRISTUS” 2 TESALONIKA 2:13-17


BAHAN KHOTBAH EVANGELIUM MINGGU 6 NOVEMBER 2022

“BERDIRI TEGUH DALAM AJARAN KRISTUS”  2 TESALONIKA 2:13-17

PENDAHULUAN

Apa faktor yang mendorong kita untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan? Ada orang yang mengucap syukur karena pekerjaan, ada orang yang mengucap syukur karena kesehatan, ada karena promosi jabatan, ada juga yang mengucap syukur atas keluarga yang dimiliki, dan masih banyak lagi alasan kita mengucap syukur di dalam kehidupan ini yang mendatangkan suka dan kegembiraan hati. Dalam surat ini, yakni surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika, kita dapat melihat bagaimana Paulus menyatakan ucapan syukurnya kepada jemaat Tesalonika karena mereka tetap berdiri teguh di dalam ketabahan dan iman mereka dalam segala penganiayaan dan penindasan yang mereka alami (1:3-4). Ungkapan syukur ini menjadi suatu pujian dan apresiasi Paulus kepada jemaat Tesalonika yang dengan komitmen penuh setia pada pengajaran Kristus. Di tengah penganiayaan, di tengah kebingungan akan pengajaran sesat, melalui ucapan syukurnya, Paulus ingin hadir sebagai pemotivator dan peyemangat kepada Jemaat agar senantiasa menjaga kualitas imannya meski dalam situasi sulit sekalipun. Mengapa jemaat Tesalonika mampu menjaga kualitas imannya di tengah penderitaan berat yang mereka alami? Karena jemaat menyerahkan diri, beriman, pada panggilan sehingga Allah melalui Roh-Nya menguduskan dan bekerja dalam hati jemaat. Gerakan Roh Allah itulah membangkitkan respon, keyakinan dan kepercayaan jemaat pada kebenaran dari Allah. Gerakan Roh itu juga membangkitkan komitmen tanggung jawab pada panggilan sehingga kuat menghadap risiko, ajaran sesat. Maka, dalam konteks kesetiaan panggilan demikianlah Paulus menyatakan rasa syukur pada Allah bahwa jemaat teguh beriman.

PENJELASAN NATS

Berdiri lah teguh dalam Ajaran Kristus, setia di dalam kebenaran, tidak lah mudah dilakukan jika manusia sedang diterpa berbagai masalah. Sebab kecenderungan manusia, ketika diperhadapkan dengan masalah pasti akan lemah dan apatis. Lalu bagaimana agar kita mampu tetap setia? Dengan pengenalan identitas kita sebagai umat percaya. Paulus menjelaskan tentang siapa kita dan siapa identitas kita sebagai orang percaya:

Pertama, kita adalah orang pilihan yang diselamatkan dan dikuduskan dalam kebenaran (Ay. 13). Paulus menekankan bahwa kita adalah orang-orang pilihan yang diselamatkan dan dikuduskan dalam kebenaran. Paulus mengingatkan identitas kita sebagai orang percaya untuk memotivasi dan kekuatan kepada kita dalam menghadapi setiap permasalahan hidup kita. Kita adalah orang yang telah diselamatkan. Keselamatan yang dimaksud adalah kita telah menjadi anak-anak Allah dan ditebus dari dosa. Sehingga oleh penebusan itu kita dipanggil untuk Menguduskan diri dalam kebenaran. Paulus hendak memotivasi, jika Allah mampu menyelamatkan kita dari dosa, maka tentu Allah sanggup memampukan dan menguatkan kita dalam menghadapi segala persoalan kita. Tema kita adalah “Berdiri teguh dalam ajaran Kristus”. Pertanyaannya, bagaimana kita mengenal ajaran Kristus? Dengan mengenal Kristus terlebih dahulu. Dari mana kita mengenal Kristus? Dari pendengaran firman Tuhan. Sehingga kita hanya akan menyadari panggilan kita sebagai umat pilihan, umat yang telah diselamatkan, umat yang telah dikuduskan melalui perjumpaan dan pengenalan Tuhan secara pribadi. Jika kita sudah diingatkan identitas kita sebagai umat pilihan, pertanyaannya sekarang adalah, Siapakah Allah bagimu dalam perjumpaanmu dengan-Nya disepanjang hidupmu dalam suka dan duka? Belajar dari Ayub, setelah menjalani kehidupan suka dan duka nya, pada akhirnya dia berkata “dahulu aku mengenal Tuhan dari kata orang, tetapi sekarang aku sendiri melihat Tuhan”. Pengenalan akan Tuhan kunci meneguhkan rohani dan iman kita kepada pengajaran-Nya. Ayub pada akhirnya mengenal siapa Tuhan yang sebenarnya ia sembah. Coba kita renungkan, coba kita ingat, siapakah Tuhan bagimu selama mengikut Tuhan?

Kedua, kita dipanggil menjadi saksi Kristus (Ay. 14). Setelah Paulus mengingatkan tentang identitas kita sebagai orang percaya, yakni umat pilihan, orang yang diselamatkan, dan umat yang dikuduskan dalam kebenaran, untuk meneguhkan kita dalam kebenaran Kristus di tengah-tengah ragam pergumulan hidup, Paulus mengingatkan panggilan kita sebagai orang Kristen. Sebagai umat pilihan, kita dipanggil dengan satu tujuan, yaitu: “menaruh pikiran dan perasaan seperti Kristus (Flp. 2:5). Kita dipanggil untuk meneladani Kristus. Menjadi seperti Kristus hanya dapat dilakukan jikalau mengenal Kristus. Itulah mengapa sebelum Paulus menekankan kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus, kita diingatkan terlebih dahulu agar berpegang teguh pada ajaran yang benar. Apa ajaran yang benar itu? Alkitab. Alkitab lah yang menjadi dasar dari segala sesuatunya. Iman yang kuat, pengharapan penuh, keyakinan hati, pengenalan yang sejati akan Allah, semuanya bersumber dari Alkitab. Ketaatan terhadap firman Allah menjadi pijakan kuat untuk berdiri teguh meski banyak goncangan yang menerpa. Bangunan yang kuat berasal dari pondasi yang kuat.

REFLEKSI 

Firman Tuhan ini hendak membangkitkan rasa syukur kita seluruh jemaat bahwa dalam pergumulan hidup ini, kita dipanggil untuk belajar mengokohkan dasar kita agar dapat berdiri teguh di tengah pergumulan hidup ini. Sehingga kiranya kualitas iman jemaat ini semakin dikuatkan sehingga gereja ini (kita semua) dapat bersyukur atas daya tahan kita menghadapi pencobaan. Perjumpaan dengan Tuhan, keintiman hubungan dengan Tuhan, itulah yang menjaga kualitas rohani kita. Perenungan bagi kita, sudah seberapa intim kita dengan Tuhan? Seberapa sering kita dengar-dengaran akan firman Tuhan? Apakah cukup hanya sekali seminggu? Sudahkah kita selalu menjaga komunikasi kita dengan Tuhan kita setiap hari melalui doa dan penyerahan diri? Sudahkah kita mengucap syukur untuk mengawali hari dan sebelum tidur atas penyertaan Tuhan serta berkat pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita? Kiranya Tuhan senantiasa menguatkan kita di dalam pergumulan kita untuk menjaga kebenaran Kristus dalam kehidupan kita, kiranya Roh Kudus Tuhan memampukan kita menguatkan dasar iman kita, yakni hubungan intim dengan Tuhan agar kita berakar kuat dan kokoh di dalam ajaran-Nya.

1 komentar