Minggu, 14 Mei 2023 "JANGAN KUATIR TENTANG APAPUN JUGA" FILIPI 4:1-7 - Duc In Altum

Klik Ikuti

Minggu, 14 Mei 2023 "JANGAN KUATIR TENTANG APAPUN JUGA" FILIPI 4:1-7

Pendahuluan

Tema kita adalah janganlah kuatir tentang apapun juga. Dari segi manusiawi sebenarnya, tema ini tampak mustahil bagi kita. Sebab, secara kedagingan, tentu kita memiliki berbagai macam pergumulan hidup dari berbagai macam hal yang pasti membuat kita kuatir. Siapakah manusia di dunia ini yang tidak dapat kuatir? Tentu saja semua memiliki rasa kuatir. Apa rasa kuatirmu hari ini? Kesehatan? Keuangan? Keluarga? Pekerjaan? Mari kita lihat firman Tuhan hari ini. Filipi 4 ini merupakan bagian penutup dari surat yang dituliskan oleh Paulus kepada Jemaat Filipi untuk menunjukkan betapa Paulus bersyukur di dalam segala pelayanan dan yang ia dapatkan di dalam Kristus. Filipi 4:1-7 dalam Alkitab bahasa Indonesia diberikan judul Nasihat-nasihat Terakhir. Ayat 6, Paulus menasihatkan kepada jemaat Filipi dengan mengatakan “janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga”. Sebenarnya, luar biasa Paulus mampu memberikan nasihat kepada jemaat Filipi agar jangan kuatir tentang apapun juga. Mengapa? Kalau kita lihat latarbelakang surat ini, surat Filipi adalah surat Pastoral yang dikenal juga sebagai surat Paulus yang dituliskan dari dalam penjara. Paulus memberikan nasihat jangan kuatir, di tengah-tengah pergumulan hidup yang ia jalani dan alami. Pertanyaan nya mengapa ia mampu mengatakan jangan kuatir tentang apapun juga? Ternyata dalam Filipi 2:1 kita akan paham bahwa alasan Paulus mampu menasihatkan itu adalah karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan.


Pembahasan Nats

Mari kita pelajari nasihat Paulus dalam surat Filipi ini. Apa yang menjadi alasan Paulus mampu tidak kuatir dalam hidupnya meski dia berada dalam penjara dan bayang-bayang kematian? Mari kita lihat:

Ayat 1, Berdirilah teguh di dalam Tuhan. Inilah yang kita pelajari pertama sekali dari Paulus melalui nasihatnya kepada jemaat Filipi dalam menghadapi kehidupan ini tanpa rasa kuatir, yakni berdiri teguh di dalam Tuhan. Rasa kuatir (Merimnate) yang dimaksud di sini adalah perasaan takut, gelisah terhadap sesuatu hal yang belum pasti yang membuat kita tidak percaya dan bahkan meragukan kuasa Tuhan di dalam kehidupan kita. Inilah alasan mengapa Paulus pertama-tama menasihatkan agar kita berdiri teguh terhadap firman Tuhan. Sebab berdiri teguh dalam Tuhan merupakan kebalikan dari meragukan kuasa Tuhan. Adakah perkara hidup, pergumulan dan permasalahan hidup yg membuat kita menjadi takut dan tidak percaya Tuhan mampu bekerja mengatasi segala perkara? Hari ini Tuhan berfirman berdirilah teguh dalam Tuhan dan jangan kuatir. Ulangan 31:8  Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.” Dan ingat janji Yesus dalam Matius 28:20, Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman.


Ayat 2-5, Sehati sepikir di dalam Tuhan dan saling membantu dalam berbuat baik.  Setelah Paulus menasihatkan agar kita berdiri teguh dalam Tuhan, kita dinasihatkan agar sehati sepikir dan saling membantu. Paulus mengatakan bahwa saling membantu dan tolong-menolong adalah tugas kita dalam memenuhi hukum Kristus, yakni saling mengasihi satu dengan yang lain (Gal. 6:2). Inilah yang juga diharapkan oleh Paulus kepada jemaat di Filipi agar mereka berdiri teguh dalam satu roh, sehati sejiwa berjuang untuk iman (Flp. 1:27), dan dengan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri serta peduli terhadap sesama (Flp. 3: 3-7). Di sinilah kita melihat mengapa Paulus mengatakan jangan kuatir, sebab pertolongan Allah itu adalah pertolongan yang holistik, yang menyeluruh. Tuhan akan memakai kita menolong orang lain, begitu juga sebaliknya Tuhan memakai orang lain untuk menolong kita. Ketika hidup baik dalam persekutuan gereja, maupun rumah tangga dan bahkan relasi sosial mau saling mengasihi, saling menolong, saling mempedulikan, saling menghormati satu dengan yang lain, itulah situasi kasih sorgawi yang membuat kita mampu teguh dan kuat dalam pergumulan yang kita hadapi.


Ayat 6, Nyatakan keinginan di dalam doa, permohonan dan ucapan syukur kepada Allah. Tepat setelah Paulus mengatakan jangan kuatir tentang apapun juga di dalam hidup ini, yang berarti jangan takut karena keraguanmu terhadap kuasa Tuhan di dalam hidupmu, kita belajar dari Paulus bahwa satu-satunya jalan yang mampu menghapuskan segala kekuatiran kita akan permasalahan hidup kita adalah dengan berdoa dan memohon kepada Allah di dalam segala ucapan syukur. Perihal berdoa, Yesus mengajarkan dalam Matius 7:7 mintalah maka akan diberi, carilah maka akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan. Akan tetapi, dikatakan juga agar kita terlebih dahulu mencari kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat. 6:33). Doa orang benar jika didoakan dengan penuh keyakinan sangat besar kuasanya (Yak. 5:16). Tetapi sering sekali, tepat ketika kita mengamini doa dan permohonan kita, justru timbul keraguan hati “dijawab nya nanti itu?” dan sering sekali ketika doa dijawab Tuhan, berkat itu justru membuat kita lupa berterimakasih kepada Tuhan. Marilah! Jangan kuatir, jangan ragukan Tuhan dalam hidupmu. Ia hadir, Ia dekat, Ia menopangmu dengan tangan dan kuasa-Nya. Mintalah di dalam doa. Carilah Dia di dalam doa dan permohonan mu. Yakinlah, Tuhan bekerja sebab Ia yang kita sembah di dalam Yesus Kristus adalah Allah yang hidup.


Ayat 7, Damai Sejahtera Allah memelihara hati dan pikiran di dalam Yesus Kristus. Satu kalimat yang sangat indah, penuh kasih yang disampaikan Paulus kepada jemaat Filipi sebagai penutup nasihatnya (ay. 1-7) sebelum akhirnya ia menyimpulkan segala nasihatnya (ay. 8-9), ia menyampaikan janji berkat yang luar biasa bagi siapapun yang teguh, yakin dan tidak meragukan Tuhan dalam hidupnya. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Mengapa harus hati dan pikiran yang dipelihara di dalam Kristus? Sebab memang sangat jelas, rasa kuatir dan sikap meragukan kuasa Tuhan muncul dari pikiran kita yang terbatas memahami segala sesuatu yang terjadi sehingga membuat hati kita goyah dan ragu di dalam keterbatasan kita. Apa artinya? Bahwa ketika kita memusatkan hati dan pikiran kita kepada Kristus Yesus Tuhan kita, di sana lah ada pengharapan, kekuatan, kepastian, penghiburan dan kasih mesra Allah yang menyertai dan menemani kita menghadapi setiap persoalan hidup dan permasalahan hidup ini.


Refleksi

Janganlah kuatir di dalam hidupmu, yang artinya jangan ragukan kuasa Tuhan dan jangan ragukan pertolongan Tuhan dalam hidupmu dan dalam setiap permasalahan yang kau alami. Inilah inti firman Tuhan yang harus kita pegang. Dalam satu kalimat kita simpulkan, “Tuhan bekerja menjawab pergumulan manusia sejak mulanya, dahulu, sekarang, hingga selama-lamanya. Yakinlah, carilah Dia, hilanglah kuatirmu”. Yesus Kristus, Tuhan kita hari ini mengajak, marilah kepada-Ku, engkau yang letih lesu dan berbeban berat. Bawalah segala masalahmu, ceritakan semua kesedihan hatimu, letakkan semua beban pikiranmu di hadapan Tuhan dan biarkan Yesus turut bekerja, maka Yesus akan memberikan kelegaan.

Add your comment