Pendahuluan
Tema kita adalah
janganlah kuatir tentang apapun juga. Dari segi manusiawi sebenarnya, tema ini
tampak mustahil bagi kita. Sebab, secara kedagingan, tentu kita memiliki berbagai
macam pergumulan hidup dari berbagai macam hal yang pasti membuat kita kuatir.
Siapakah manusia di dunia ini yang tidak dapat kuatir? Tentu saja semua
memiliki rasa kuatir. Apa rasa kuatirmu hari ini? Kesehatan? Keuangan?
Keluarga? Pekerjaan? Mari kita lihat firman Tuhan hari ini. Filipi 4 ini
merupakan bagian penutup dari surat yang dituliskan oleh Paulus kepada Jemaat
Filipi untuk menunjukkan betapa Paulus bersyukur di dalam segala pelayanan dan
yang ia dapatkan di dalam Kristus. Filipi 4:1-7 dalam Alkitab bahasa Indonesia
diberikan judul Nasihat-nasihat Terakhir. Ayat 6, Paulus menasihatkan kepada
jemaat Filipi dengan mengatakan “janganlah hendaknya kamu kuatir tentang
apapun juga”. Sebenarnya, luar biasa Paulus mampu memberikan nasihat kepada
jemaat Filipi agar jangan kuatir tentang apapun juga. Mengapa? Kalau kita lihat
latarbelakang surat ini, surat Filipi adalah surat Pastoral yang dikenal juga
sebagai surat Paulus yang dituliskan dari dalam penjara. Paulus memberikan
nasihat jangan kuatir, di tengah-tengah pergumulan hidup yang ia jalani dan
alami. Pertanyaan nya mengapa ia mampu mengatakan jangan kuatir tentang apapun
juga? Ternyata dalam Filipi 2:1 kita akan paham bahwa alasan Paulus mampu
menasihatkan itu adalah karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan
kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan.
Pembahasan
Nats
Mari kita pelajari
nasihat Paulus dalam surat Filipi ini. Apa yang menjadi alasan Paulus mampu
tidak kuatir dalam hidupnya meski dia berada dalam penjara dan bayang-bayang
kematian? Mari kita lihat:
Ayat 1,
Berdirilah teguh di dalam Tuhan. Inilah yang kita pelajari
pertama sekali dari Paulus melalui nasihatnya kepada jemaat Filipi dalam menghadapi kehidupan ini tanpa rasa kuatir, yakni berdiri teguh di dalam
Tuhan. Rasa kuatir (Merimnate) yang dimaksud di sini adalah perasaan
takut, gelisah terhadap sesuatu hal yang belum pasti yang membuat kita tidak
percaya dan bahkan meragukan kuasa Tuhan di dalam kehidupan kita. Inilah alasan
mengapa Paulus pertama-tama menasihatkan agar kita berdiri teguh terhadap
firman Tuhan. Sebab berdiri teguh dalam Tuhan merupakan kebalikan dari
meragukan kuasa Tuhan. Adakah perkara hidup, pergumulan dan permasalahan hidup
yg membuat kita menjadi takut dan tidak percaya Tuhan mampu bekerja mengatasi
segala perkara? Hari ini Tuhan berfirman berdirilah teguh dalam Tuhan dan
jangan kuatir. Ulangan 31:8 Sebab TUHAN,
Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia
tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah
takut dan janganlah patah hati.” Dan ingat janji Yesus dalam Matius 28:20, Ia
akan menyertai kita sampai akhir zaman.
Ayat 2-5,
Sehati sepikir di dalam Tuhan dan saling membantu dalam berbuat baik. Setelah Paulus menasihatkan agar kita berdiri
teguh dalam Tuhan, kita dinasihatkan agar sehati sepikir dan saling membantu.
Paulus mengatakan bahwa saling membantu dan tolong-menolong adalah tugas kita
dalam memenuhi hukum Kristus, yakni saling mengasihi satu dengan yang lain
(Gal. 6:2). Inilah yang juga diharapkan oleh Paulus kepada jemaat di Filipi
agar mereka berdiri teguh dalam satu roh, sehati sejiwa berjuang untuk iman
(Flp. 1:27), dan dengan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri serta peduli
terhadap sesama (Flp. 3: 3-7). Di sinilah kita melihat mengapa Paulus
mengatakan jangan kuatir, sebab pertolongan Allah itu adalah pertolongan yang
holistik, yang menyeluruh. Tuhan akan memakai kita menolong orang lain, begitu
juga sebaliknya Tuhan memakai orang lain untuk menolong kita. Ketika hidup baik
dalam persekutuan gereja, maupun rumah tangga dan bahkan relasi sosial mau
saling mengasihi, saling menolong, saling mempedulikan, saling menghormati satu
dengan yang lain, itulah situasi kasih sorgawi yang membuat kita mampu teguh
dan kuat dalam pergumulan yang kita hadapi.
Ayat 6,
Nyatakan keinginan di dalam doa, permohonan dan ucapan syukur kepada Allah. Tepat
setelah Paulus mengatakan jangan kuatir tentang apapun juga di dalam hidup ini,
yang berarti jangan takut karena keraguanmu terhadap kuasa Tuhan di dalam
hidupmu, kita belajar dari Paulus bahwa satu-satunya jalan yang mampu
menghapuskan segala kekuatiran kita akan permasalahan hidup kita adalah dengan
berdoa dan memohon kepada Allah di dalam segala ucapan syukur. Perihal berdoa,
Yesus mengajarkan dalam Matius 7:7 mintalah maka akan diberi, carilah maka akan
mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan. Akan tetapi, dikatakan juga agar
kita terlebih dahulu mencari kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat. 6:33). Doa
orang benar jika didoakan dengan penuh keyakinan sangat besar kuasanya (Yak. 5:16).
Tetapi sering sekali, tepat ketika kita mengamini doa dan permohonan kita,
justru timbul keraguan hati “dijawab nya nanti itu?” dan sering sekali ketika
doa dijawab Tuhan, berkat itu justru membuat kita lupa berterimakasih kepada
Tuhan. Marilah! Jangan kuatir, jangan ragukan Tuhan dalam hidupmu. Ia hadir, Ia
dekat, Ia menopangmu dengan tangan dan kuasa-Nya. Mintalah di dalam doa.
Carilah Dia di dalam doa dan permohonan mu. Yakinlah, Tuhan bekerja sebab Ia
yang kita sembah di dalam Yesus Kristus adalah Allah yang hidup.
Ayat 7,
Damai Sejahtera Allah memelihara hati dan pikiran di dalam Yesus Kristus. Satu
kalimat yang sangat indah, penuh kasih yang disampaikan Paulus kepada jemaat
Filipi sebagai penutup nasihatnya (ay. 1-7) sebelum akhirnya ia menyimpulkan
segala nasihatnya (ay. 8-9), ia menyampaikan janji berkat yang luar biasa bagi
siapapun yang teguh, yakin dan tidak meragukan Tuhan dalam hidupnya. Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati
dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Mengapa harus hati dan pikiran yang
dipelihara di dalam Kristus? Sebab memang sangat jelas, rasa kuatir dan sikap
meragukan kuasa Tuhan muncul dari pikiran kita yang terbatas memahami segala
sesuatu yang terjadi sehingga membuat hati kita goyah dan ragu di dalam
keterbatasan kita. Apa artinya? Bahwa ketika kita memusatkan hati dan pikiran
kita kepada Kristus Yesus Tuhan kita, di sana lah ada pengharapan, kekuatan,
kepastian, penghiburan dan kasih mesra Allah yang menyertai dan menemani kita
menghadapi setiap persoalan hidup dan permasalahan hidup ini.
Refleksi
Janganlah kuatir di dalam hidupmu, yang artinya jangan ragukan kuasa Tuhan dan jangan ragukan pertolongan Tuhan dalam hidupmu dan dalam setiap permasalahan yang kau alami. Inilah inti firman Tuhan yang harus kita pegang. Dalam satu kalimat kita simpulkan, “Tuhan bekerja menjawab pergumulan manusia sejak mulanya, dahulu, sekarang, hingga selama-lamanya. Yakinlah, carilah Dia, hilanglah kuatirmu”. Yesus Kristus, Tuhan kita hari ini mengajak, marilah kepada-Ku, engkau yang letih lesu dan berbeban berat. Bawalah segala masalahmu, ceritakan semua kesedihan hatimu, letakkan semua beban pikiranmu di hadapan Tuhan dan biarkan Yesus turut bekerja, maka Yesus akan memberikan kelegaan.